Menurut I.J. Satyabudi, dalam bukunya, Kontroversi Nama Allah (Jakarta: Wacana Press, 2004:1), pelarangan penggunaan kata ’Allah’ oleh non-Muslim di Malaysia sudah bermula pada awal 1980-an. Ketika itu, umat Muslim melakukan kampanye pelarangan bagi umat Kristen untuk menggunakan nama ’Allah’ sebagai sebutan bagi Pribadi Dia Yang Maha
Pada kesempatan lain (HR Muslim), Jabir bin Abdillah mengisahkan jika Rasulullah hendak melarang pemberian nama Ya’la (keluhuran), Barakah, Aflah (beruntung), Yasar (kemudahan), Nafi’ (berguna) dan semisalnya. Namun, Nabi mendiamkannya tanpa mengatakan sesuatu apapun tentangnnya. Hingga wafat, beliau tidak melarang penggunaan nama tersebut.
Tuhan hanya mempunyai satu nama. Dalam bahasa Ibrani, nama-Nya dieja sebagai יהוה yang sering diterjemahkan sebagai “Yehuwa” dalam bahasa Melayu. a Melalui nabi-Nya Yesaya, Tuhan mengatakan, ‘Akulah Yehuwa, itulah nama-Ku.’. ( Yesaya 42:8) Nama ini muncul kira-kira 7,000 kali dalam manuskrip kuno Bible, dan jumlah ini lebih banyak
Nama-nama Tuhan yang beranekaragam tersebut pula menjadikan sejarah Tuhan—yang telah dikenal oleh umat manusia hingga saat ini—kian menarik untuk ditelusuri. Penyebutan Tuhan yang Maha Esa bisa didekati dengan banyak nama, bentuk, sifat, dan istilah, namun secara substansial yang beragam tersebut menunjukkan kepada Zat yang sama, yaitu
Penjelasan Lengkap: mengapa allah itu indah nama namanya. – Allah adalah sosok yang indah yang memancarkan sebuah keindahan yang tak terbatas. – Allah adalah Tuhan yang disembah, Sang Pencipta, Penguasa, dan Pemilik semesta alam. – Kebaikan Allah yang tanpa syarat merupakan alasan utama mengapa orang-orang beragama Islam begitu mencintaiIni jelas pula daripada hadith Nabi s.a.w. yang bermaksud: "Manusia yang sebaik-baiknya ialah orang yang paling mendatangkan faedah kepada manusia". Kalau Allah bernama dengan Nama al-Muhaimin - Yang Menjaga - maka para hamba hendaklah pada paras manusawinya menjadi penjaga sekalian yang mesti dijaga dirinya, keluarganya, bangsanya, umatnya .